1. Abu Sa'id Al Badri berkata, "Aku sedang menyambuk budakku yang muda, lalu aku
mendengar suara orang menyeru dari belakangku. Orang itu berkata, "Ketahuilah
hai Aba Mas'ud." Sungguh aku tidak tahu suara siapakah itu karena ketika itu aku
sedang berang (marah). Ketika orang itu mendekatiku tahulah aku ternyata yang
datang adalah Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Ketahuilah hai Aba
Mas'ud...Ketahuilah hai Aba Mas'ud." Mendengar perkataan itu aku campakkan
cambuk dari tanganku. Beliau kemudian melanjutkan ucapannya, "Ketahuilah, hai
Aba Mas'ud, sesungguhnya Allah lebih mampu bertindak terhadapmu daripada
tindakanmu terhadap anak muda itu." Aku spontan menjawab, "Ya Rasulullah, dia
sekarang ini aku merdekakan karena Allah." Nabi Saw berkata, "Kalau kamu tidak
memerdekakannya maka api neraka akan menjilatmu." (HR. Muslim)
2. Seorang
sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Pelayan (pembantu rumah tangga) saya
berbuat keburukan dan kezaliman." Nabi Saw menjawab, "Kamu harus memaafkannya
setiap hari tujuh puluh kali." (HR. Al-Baihaqi)
3. Apa yang kamu
ringankan dari pekerjaan pembantumu bagimu pahala di neraca timbanganmu. (HR.
Ibnu Hibban)
4. Bagi seorang budak jaminan pangan dan sandangnya. Dia
tidak boleh dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya. (HR.
Muslim)
5. Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan
mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di
bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia
makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani
mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan
suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)
6. Ada
tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku.
Barangsiapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang berjanji
setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang menjual orang
yang merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga penjualannya. Ketiga, seorang
yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah menyelesaikan
pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu Majah)
7.
Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang
pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti
ajalnya manusia. (HR. Abu Na'im dan Ath-Thabrani)
8. Berikanlah kepada
buruh upahnya sebelum kering keringatnya. (HR. Abu Ya'la)
9. Apabila
seseorang memukul pelayannya (pembantunya) lalu dia menyebut Allah maka
hendaklah dia mengangkat tangannya (menghentikan niat memukul). (HR. Tirmidzi
dan Ahmad)
10. Berdosalah orang yang menahan pemberian pangan kepada
orang yang menjadi tanggungannya. (HR. Muslim)
11. Nabi Saw melarang
memperkerjakan seorang buruh sebelum jelas upah yang akan diterimanya. (HR.
An-Nasaa'i)
12. Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar. (HR.
Ahmad)
13. Seorang budak yang setia kepada tuannya dan beribadah kepada
Robbnya dengan baik maka baginya dua kali lipat pahala. (HR.
Asysyihaab)
14. Barangsiapa yang merusak hubungan pelayannya dengan
keluarganya bukanlah dia dari golongan kami dan barangsiapa yang merusak
hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia juga bukan termasuk golongan
kami. (HR. Al-Baihaqi)
No comments:
Post a Comment